RSS

Arsip Kategori: Bahaya

Pengaturan Pintu Keluar-Masuk Penumpang Kereta Commuter

Februari 2014

Kepada Yth.,

Pimpinan PT. KAI

Di Tempat.

Selamat siang, Pak Jonan.

Saya pengguna KRL di akhir pekan untuk wisata.

Saya senang kualitas pelayanan PT.KAI semakin hari semakin membaik. Lewat surat ini saya hanya mau menyumbang saran sedikit tentang pengaturan arus keluar-masuk penumpang.

Saya mendapat informasi dari rekan saya yang setiap hari menggunakan KRL dari Tanah Abang bahwa kondisi keluar-masuk selalu “penuh perjuangan” dengan resiko cedera yang cukup tinggi. Karena penumpang sangat berdesak-desakan, dan tidak ada pengaturan arus keluar-masuk, maka dorong-mendorong pasti terjadi. Biasanya para penumpang saling janjian untuk “mendorong habis-habisan” agar tidak terdorong balik oleh desakan dari arah sebaliknya. Rincian cerita mereka sangat “heroik” sekali. Tetapi juga sangat berbahaya.

Karena kasihan pada para penumpang tersebut, saya mohon kesediaan bapak untuk mempertimbangkan saran berikut ini:

Karena setiap gerbong saat ini punya pintu cukup banyak, maka sebetulnya arus manusianya dapat diatur dengan lebih mudah. Tolong dibuatkan saja warna dan petunjuk yang berbeda di setiap pintu untuk mengatur arus keluar-masuk penumpang.

Pintu Kereta

Sehingga arusnya menjadi sbb:

Arus penumpang

Biaya pembuatannya murah sekali: Gunakan saja stiker dengan estimasi biayanya sbb (perhitungan estimasi berdasarkan harga sebelum jokowi jadi presiden).

estimasi biaya

Kalau dipasang di seluruh KRL (saya tidak tahu berapa total jumlah rangkaian KRL Jabotabek), pasti angkanya milyaran. Supaya tidak menjadi beban PJKA, serahkan saja sebagai sarana advertising (pengingklan yang memasang dengan seluruh biayanya), dengan ketentuan warnanya wajib hijau untuk pintu masuk dan wajib merah untuk pintu dilarang lewat.

Mungkin akan ada penumpang yang melanggar dan tidak perduli pada pengaturan ini, tapi pasti jumlahnya sangat sedikit karena kemungkinan besar dia akan diingatkan oleh penumpang lain “demi keselamatan” orang yang bersangkutan. Kalau masih tetap melanggar, maka kondisi yang akan dia alami (karena derasnya arus) pasti akan otomatis membuat orang itu jera.

Semoga kereta api kita makin baik, Pak.

Good luck.

Salam dari pengguna KRL

 

 

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 19 Desember 2014 inci Bahaya

 

Tag: , , ,

Bahaya Keruwetan Jakarta

Hal yang paling mengenaskan dari dampak keruwetan Jakarta bukanlah masalah ekonomi biaya tinggi (atau bahasa inggrisnya: ineficiency), melainkan masalah hilangnya nyawa.

Kalau cuma masalah ekonomi biaya tinggi / ketidakefisienan, semua itu dapat dibayar dengan uang. Bernilai uang yang dapat dihitung. Tetapi keruwetan Jakarta punya dampak yang lebih mengerikan daripada sekedar ketidak-efisienan. Keruwetan ini dapat berdampak pada hilangnya nyawa, yang pasti tidak dapat dihitung dengan uang.

Kemacetan lalu lintas pasti menghalangi jalannya ambulance. Atau menghalangi jalannya bajaj atau taxi yang membawa orang yang butuh segera dibawa ke Unit Gawat Darurat di Rumah Sakit.

Kemacetan lalu lintas pasti menghalangi jalan blanwir / mobil pemadam kebakaran sehingga dapat mengakibatkan tidak terselamatkannya jiwa yang berharga.

Keruwetan di sepanjang bantaran sungai sangat membahayakan jiwa orang-orang yang dibiarkan tinggal di sepanjang bantaran sungai itu. Pendangkalan sungai menyebabkan banjir, banjir besar dapat menghanyutkan orang, seperti yang berkali-kali telah terjadi.

Keruwetan di sepanjang terminal menyuburkan tindak kriminal. Pak Gubernur pasti tahu berapa nyawa yang hilang karena tindak kriminal ini.

Pak Gubernur akan dimintai Tuhan pertanggung-jawaban atas kepemimpinan Pak Gubernur selama menjabat. Tuhan tidak akan bertanya berapa banyak tambahan kekayaan Bapak selama menjadi Gubernur, atau apakah biaya kampanye pemilihan kemarin sudah balik modal. Tuhan hanya akan peduli pada apakah Bapak telah menjadi Gubernur yang efektif atau berantakan.

Semoga Pak Gubernur bisa menjadi pemimpin yang efektif, ya Pak. Sehingga tidak perlu menderita seperti Marcos (mantan Presiden Filipina) sebelum meninggal. Uangnya yang berlimpah itu tidak berhasil menyelamatkannya dari hukuman Tuhan.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 13 Januari 2012 inci Bahaya

 

Tag: , , ,